Merawat Bahasa Daerah, BASAsulsel Wiki dan BASAkalimantan Wiki Meluncurkan Kamus Digital Bahasa Makassar dan Banjar

Jakarta – Setelah 10 tahun mengembangkan kamus digital Bahasa Bali, di tahun 2024 BASAibu Wiki kembali meluncurkan 2 kamus sekaligus, yakni Bahasa Makassar dan Banjar, yang dikembangkan dan dikelola oleh BASAsulsel Wiki bersama mitra komunitas Rumata’ ArtSpace, dan BASAkalimantan yang berkolaborasi dengan Komunitas Akademi Bangku Panjang Minggu Raya (ABPM) dan Sanggar Belajar Mahabbatun Nabi Barambai di Kalimantan Selatan.

Kamus digital bahasa daerah Makassar dan Banjar tersebut resmi diluncurkan secara hybrid di @america Pacific Place Mall Lantai 3 #325 Jl. Jendral Sudirman, Jakarta, pada Kamis (8/03/2023).

Agenda peluncuran itu berjalan dengan rangkaian acara berupa diskusi tentang Bahasa Daerah yang diisi oleh narasumber Drs. I Gde Nala Antara, M.Hum. (BASAibu Wiki), Putu Eka Gunayasa (BASAbali Wiki), Ita Ibnu (BASAsulsel Wiki), dan Hudan Nur (BASAkalimantan Wiki). Adapun lomba bagi para hadirin yang ada di Jakarta maupun di Makassar. Acara tersebut semakin meriah dengan diramaikan oleh performance dari rapper Jflow yang mengajak para hadirin untuk memberikan sepatah kata dalam Bahasa Daerah yang kemudian dijadikan sebagai materi di lirik lagu dan dimainkan pada saat itu juga.

Dilansir dari SHNet, Hudan Nur, pegiat literasi dari BASAkalimantan Wiki mengatakan, BASAkalimantan Wiki merupakan terobosan mutakhir, dan digitalisasi Bahasa Banjar berbasis wiki adalah upaya merawat Bahasa Daerah yang hampir punah.

“Bahasa Banjar secara nyata menjadi ‘lingua franca’, bahasa yang acap dipakai sebagai penghubung antara Banjar dengan Dayak (selaku penduduk asli Kalimantan),” pungkas Hudan, yang aktif berkegiatan literasi di Kalimantan Selatan.

Penjelasan juga datang dari Managing Director BASAbali Wiki, Putu Eka Guna Yasa soal alasan mengapa bahasa Makassar bisa terpilih. Menurutnya karena penuturnya relatif besar, sehingga langkah digitalisasi merupakan upaya yang tepat agar penutur asli dapat mendokumentasikan warisan bahasa mereka melalui platform digital kreatif.

Guna Yasa juga menjelaskan terkait bahasa Banjar, menurutnya BASAkalimantan Wiki merupakan langkah yang penting merujuk pada lokasinya yang akan berdekatan dengan Ibu Kota Nusantara. “Kita tahu ada ibu kota negara Nusantara yang dibangun di Kalimantan. Oleh sebab itu, bahasa yang penting di Kalimantan adalah bahasa Banjar,” tuturnya.

Ita Ibnu, sebagai pengelola BASAsulsel Wiki mengungkapkan bagaimana kaum muda di Makassar merespons isu-isu sosial di masyarakat  dengan Bahasa daerah. “Kita kolaborasi dengan Balai Bahasa dan alhamdulillah sudah ada kamus digital,” pungkasnya.

Kekuatan Bahasa Daerah

Acara peluncuran itu juga dihadiri oleh sutradara dan penulis skenario kelahiran Makassar, Riri Riza, yang ikut berpatisipasi dalam upaya merawat bahasa daerah yang menurutnya sangat penting untuk dilestarikan.

‘Bahasa daerah bisa menjadi kekuatan ketika semua hal berkembang secara generik”

“Kota Makassar sangat dinamis baik dalam bidang seni, budaya, dan juga film. Ada sejumlah film lokal yang hanya diputar di sana,” tuturnya.

Selain peluncuran kamus digital, kabar baik juga datang bagi BASAsulsel Wiki dan mitra pengelolanya Rumata’ ArtSpace yang mendapatkan dukungan penuh dari Kedutaan Besar Amerika Serikat melalui U.S Ambassador’s Fund for Cultural Preservation (AFCP) yang akan berjalan hingga tahun 2025 mendatang untuk mengembangkan kamus digital Bahasa Makassar.

Kini, kamus digital Bahasa Makassar telah tersedia dan bisa kunjungi di website BASAsulsel Wiki basasulselwiki.org

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *